Pencahayaan alami maupun pencayahaan buatan, adalah hal mutlak yang menjadi kebutuhan pada setiap rumah. Pada saat malam hari kita memerlukan pencahayaan buatan berupa lampu akan sangat membantu kita saat beraktivitas. Lampu telah menjadi elemen yang penting dalam perencanaan setiap rumah. Selain untuk menerangi rumah, lampu juga berfungsi untuk menciptakan ambience atau suasana pada ruangan.
Banyak orang yang tidak memahami cara merencanakan jenis lampu yang tepat untuk rumah mereka. Padahal banyak masalah yang terjadi apabila Anda salah memasang jenis lampu. Misalnya apabila Anda memasang lampu pijar yang kuning pada ruang baca, warna kuning lampu dapat membuat warna halaman buku menjadi berubah. Bahkan lampu juga dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Penggunaan jenis lampu yang salah dapat mengganggu aktivitas tidur sehingga menyebabkan seseorang kurang tidur.
Agar Anda tidak salah memasang jenis lampu pada ruangan rumah Anda, pelajari jenis-jenis lampu berikut. Penggunaan jenis lampu yang tepat dapat mengoptimalkan setiap sudut rumah agar dapat berfungsi maksimal. Berikut 5 jenis lampu yang perlu Anda ketahui saat membangun rumah.
Lampu Pijar
Lampu ini menghasilkan cahaya dengan cara mengalirkan arus listrik ke kawat pijar tipis yang terkenal dengan filamen wolfram sehingga menghasilkan panas. Ketika panas telah mencapai suhu tertentu, kawat akan menghasilkan pendar cahaya. Karena panas yang menjadi keperluan untuk menghasilkan pendar cahaya sangat tinggi, sebagian besar energi bohlam ini terbuang untuk memproduksi panas. Hanya 10% energi listrik yang berubah menjadi cahaya. Kawat pijar pun berusia pendek karena cepat terbakar. Rata-rata usianya hanya mencapai 8 bulan.
Lampu pijar 40 watt hanya mampu menghasilkan 450 lumen cahaya. Angka ini setara dengan lampu LED dengan daya 4 watt! Oleh karena itu, kebanyakan rumah masa kini menggunakan lampu LED yang lebih hemat listrik dan biaya.
Ciri khas dari lampu pijar adalah cahaya yang berwarna kekuningan. Warna ini menimbulkan kesan psikis yang hangat. Sekarang warna ini terbatas aplikasinya pada ruang-ruang dengan konsep interior tertentu, seperti ruangan bergaya tradisional atau vintage.
Lampu Halogen
Lampu halogen adalah jenis lampu yang teriisi dengan gas halogen. Prinsipnya sebenarnya sama dengan lampu pijar, yaitu terdapat filamen wolfram yang terpanaskan sehingga menghasilkan cahaya. Perbedaannya adalah pada keberadaan gas halogen. Gas halogen menambah umur dari bola lampu dan mencegah timbulnya bercak hitam pada bola lampu dengan cara mengangkat serbuk wolfram dari bola lampu kembali ke filamen.
Dari segi efisiensi, lampu halogen lebih efisien daripada lampu pijar. Untuk menghasilkan cahaya 300-500 lumen, lampu halogen membutuhkan daya 35 watt. Angka ini sedikit lebih hemat daripada lampu pijar yang membutuhkan daya 40 watt untuk menghasilkan intensitas cahaya serupa. Kini penggunaan lampu ini sebatas untuk kebutuhan dekoratif, seperti lampu hias gantung pada atas meja makan.
Lampu Neon
Anda tentu pernah melihat lampu dengan bentuk tabung yang panjang. Ya, lampu ini terkenal dengan sebutan dengan lampu neon. Lampu neon menggunakan kawat pijar tungsten sebagai katodenya. Sistem cara kerjanya adalah lampu ini memanfaatkan gas neon dan lapisan fluorescent yang berpendar saat teraliri arus listrik. Oleh karena itu, lampu ini membutuhkan waktu yang lebih sedikit untuk menghasilkan cahaya yang optimal.
Anda juga mengenal lampu ini dengan nama lampu TL atau fluorescent lamp. Harganya ekonomis dan empat kali lipat lebih hemat energi jika kita bandingkan lampu pijar. Contohnya, untuk menghasilkan intensitas cahaya 300-500 lumen, lampu ini hanya membutuhkan daya 8 watt. Penggunaannya beragam, mulai dari pencahayaan pada ruang kerja ataupun ruang perpustakaan di dalam rumah. Namun, lampu ini mungkin kurang cocok secara estetika apabila diaplikasikan pada kamar tidur.
Lampu Neon Kompak (CFL)
Lampu neon kompak adalah lampu neon dengan ukuran yang lebih kecil dan bentuk yang lonjong. Kadang-kadang bentuknya juga seperti pipa yang mengulir. Lampu ini pada dasarnya terrancang untuk bersaing dengan lampu pijar pada pasaran lampu rumah tangga. Lampu ini banyak terpakai sebagai alternatif lampu yang lebih hemat energi namun dapat kita pasang pada dudukan lampu pijar.
Walaupun kini ada lampu LED, lampu CFL masih pada pasaran. Cahaya yang dihasilkan bisa sangat terang dengan daya watt yang rendah. Cahaya dengan intensitas 1.250 Lumen hanya membutuhkan daya sebesar 20 Watt.
Lampu LED
Saat ini kebanyakan rumah-rumah menggunakan lampu LED yang hemat energi. Bayangkan, cahaya satu buah lampu LED setara dengan 8 cahaya lampu pijar! Hal ini tentu sangat menghemat jumlah pemakaian listrik sehingga biaya listrik pun berkurang secara drastis. Selain itu bentuknya juga tidak mengganggu penampilan sehingga dapat kita iterapkan pada berbagai macam ruangan.
LED sendiri merupakan singkatan dari Light Emitting Diode . Lampu LED sendiri usianya dapat mencapai hingga 25 tahun. Harganya mungkin relatif lebih mahal dari lampu pijar, tapi lampu ini memiliki masa pakai yang jauh lebih lama daripada lampu pijar. Emisi panasnya juga sangat rendah, dengan efisiensi daya listrik sebesar 90%.
Demikianlah 5 Jenis Lampu yang Perlu Anda Tahu Saat Bangun Rumah. Ikuti selalu informasi menarik dan bermanfaat di Bildeco.com. Semoga bermanfaat.
Comments are closed.