Jembatan baru Blora akhirnya jadi. Mimpi masyarakat perbatasan Blora, Jateng dengan Bojonegoro, Jatim untuk menyeberangai Bengawan Solo dengan jembatan terwujud juga. Sepanjang 60 tahun masyarakat menantang maut untuk menyeberangi Bengawan Solo dengan perahu bila mau berpergian.
Respon Positif Masyarakat
Salah satu masyarakat setempat, Siti Halimah( 60) nampak begitu semangat menggandeng cucunya yang masih bayi. Bersama puluhan masyarakat lain, Mbah Siti, begitu panggilan akrabnya berkeinginan melihat sejarah dalam hidupnya, ialah diresmikannya Jembatan Terusan Bojonegoro- Blora( TBB).
Peresmian jembatan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama tiga menteri antara lain : Mensesneg Pratikno, Menhub Budi Karya Sumadi serta Menteri PUPR Basuki pada hari Minggu( 3/ 1/ 2020) merupakan impian masyarakat setempat.
Semenjak kecil hingga umur 60 tahun, Mbah Siti harus menyeberangi sungai menantang maut bila mau bepergian ke Bojonegoro. Satu satunya akses adalah dengan menyeberangi Sungai Bengawan Solo yang terkenal deras alirannya dengan perahu.
” Alhamdulillah seneng, saiki nek melalui mpun gampil( saat ini jika menyeberang telah gampang). Biasane nyabrang kali nganggo prau( umumnya menyeberang sungai gunakan perahu), nggeh wedhi( ya khawatir),” kata Mbah Siti.
Mbah Siti berkata pernah ada kejadian perahu yang digunakan buat akses angkutan masyarakat menyeberang itu tenggelam. Walaupun tidak terdapat korban jiwa, tetapi peristiwa itu selalu membuatnya ketakutan.
” Sakniki mpun penak, mboten wedhi( saat ini telah gampang, tidak khawatir lagi. Sakniki medal bruk mawon( saat ini melalui jembatan saja). Maturnuwun, seneng banget kalih pemerintah( terimakasih banyak, bahagia sekali dengan pemerintah,” ucap Mbah Siti.
Sependapat dengan Mbah Siti, Tamhadi( 60) masyarakat yang lainnya. Dia berkata, semenjak kakeknya dahulu, masyarakat menggunakan perahu apabila hendak ke Bojonegoro ataupun ke Blora.
” Sebab jika melalui jembatan jauh, wajib memutar jauh. Sehingga perahu jadi pilihan masyarakat” katanya.
Kerjasama Baik Antar Daerah
Proyek jembatan Terusan Bojonegoro – Blora dilaksanakan pada bulan Juni 2020 dengan panjang 1.100 meter dengan lebar 9 meter. Jembatan itu menghubungkan daerah Bojonegoro di Desa Luwih Haji Kecamatan Ngraho dengan Kabupaten Blora i Desa Medalem Kecamatan Kradenan. Pembuatan jembatan itu menghabiskan dana anggaran senilai Rp97, 5 Miliyar. Merupakan kerjasama antara Pemkab Blora serta Bojonegoro .
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berkata kalau jembatan Terusan Bojonegoro- Blora telah lama diidamkan warga. Karena selama ini menyeberang sungai Bengawan Solo, hanya menggunakan akses perahu sederhana.
” Ini adalah jembatan yang telah lama diidamkan warga dari 2 kabupaten ini. Hari ini jembatannya sudah jadi, mudah- mudahan yang berbahaya nyeberangnya mengggunakan getek, besok dapat melalui jembatan ini,” kata beliau.
Bapak Gubernur Ganjar pula mengapresiasi kerjasama yang baik antara Pemkab Blora serta Bojonegoro. Tidak hanya itu, Jembatan Terusan Bojonegoro- Blora pula ialah hasil kerjasama yang baik antara Pemprov Jateng dengan Pemprov Jatim.
Sedangkan, Mensesneg Pratikno pula mengapresiasi kerjasama yang baik antara dua daerah. Kerjasama antara Kabupaten ataupun Provinsi atas terbangunnya jembatan itu. Perihal itu menegaskan, kalau pelayanan masyarakat wajib dikerjakan bersama- sama.
” Jembatan ini dapat menghubungkan warga dua Kabupaten dan dua Provinsi. Kami mengapresiasi perihal ini, inisiatif ini juga dibutuhkan pada wilayah lain,” menurut Mensesneg Pratikno.
Mensesneg Pratikno mengharapkan Pembangunan jembatan terusan Bojonegoro- Blora itu lanjut Pratikno bisa mendongkrak pembangunan ekonomi kawasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karena, konektivitas dua wilayah tersebut telah terhubung dengan baik.
Semoga Jembatan baru Blora, memberikan banyak manfaat untuk masyarakat. Ikuti terus berita terbaru tentang konstruksi, infrastruktur dan bahan bangunan di Bildeco.
Sumber : Sindonews. com
Comments are closed.