Kereta Cepat Jakarta-Jogja-Solo dengan perjalanan 1,5 jam diharapkan menjadi angkutan masa depan. Hal ini menjadi salah satu fokus pemerintah buat tingkatkan konektivitas antar wilayah. Yaitu dengan terus membangun proyek infrastruktur. Transportasi antar moda hendak jadi salah satu konsep masa depan supaya perjalanan masyarakat menjadi efektif.
Kereta Api Angkutan Masa Depan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengharapkan warga kota besar di Indonesia memanfaatkan angkutan masal. Salah satu angkutan masa depan adalah kereta api yang lebih praktis dan cepat.
” Kereta api, merupakan angkutan masa depan. Kita lagi riset Jakarta- Surabaya memakai medium high speed train. Sehingga ke Surabaya yang sekarang perlu 9- 14 jam naik kereta nanti menjadi 6 jam. Apalagi, high speed train Jakarta- Bandung jika dapat itu hingga Surabaya. Jakarta- Surabaya cuma 3 jam. Jakarta- Jogja- Solo 1, 5 jam. Jadi akan ada kompetisi angkutan udara dengan kereta api,” menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Pengembangan Angkutan Dalam Kota
Untuk angkutan dalam kota, akan melanjutkan proyek- proyek transportasi dalam kota. Semacam MRT/ LRT sesi II serta mengoptimalkan Kereta Rel Listrik (KRL) sampai mencapai 3 juta penumpang.
Pembangunan infrastruktur transportasi ini bukan Jawa sentris. Budi menerangkan agar dapat menjangkau daerah- daerah terpencil. Solusinya adalah dengan angkutan perintis.
Angkutan Perintis
Angkutan perintis nantinya oleh pemerintah akan disubsidi. Hal ini untuk menjangkau wilayah terpencil, tertinggal, serta pelosok. Angkutan subsidi itu nantinya tidak cuma buat penumpang tetapi juga untuk bahan kebutuhan pokok.
Permasalahan lain pada Kawasan tertinggal itu adalah dayai beli masyarakat yang masih sedikit. Sehingga pemerintah berkomitmen untuk subsidi untuk angkutan laut, udar serta logistic. Selain itu juga adanya subsidi angkutan darat semacam bis.
Sumber : CNBC
Comments are closed.