Optical Illusion Sebuah Gaya dalam Perspektif Desain Interior

 Bisnis adalah sesuatu yang bergerak, dimana pergerakan itu sendiri pada akhirnya memang menghasilkan sesuatu yang bersifat nyata. Nyata dalam artian bisa di lihat atau nyata artinya bisa di rasakan, karena tanpa itu semua maka mustahil sesuatu itu bermanfaat. Sama dengan keberadaan Optical Illusion, sebuah perspektif dalam bisnis desain interior  yang saat ini cukup memberikan nilai plus.

Yang membedakan satu bisnis dengan bisnis yang bersumber dari kreativitas adalah bahwa bisnis tersebut akan selalu berkembang. Berkembang tidak saja ilmunya tetapi juga unsur kreativitasnya. Seperti yang terjadi dengan ilmu atau bidang keilmuan desain interior.  Awalnya bisnis ini hanya  berdasarkan kebutuhan, dimana pihak yang memiliki kebutuhan  hanya mengontak jasa tentang desain interior untuk menyelesaikan tugasnya berdasarkan adanya kontrak kerja.

Tetapi lambat laun, proses  kerja seperti itu sudah mulai akan di tinggalkan. Karena yang terjadi saat ini adalah bertemunya antara penjual dan pembeli, orang yang berkenan dengan kebutuhan kerja tersebut akhirnya bertemu dan melakukan  dealing terhadap satu  pekerjaan yang akhirnya harus mereka selesaikan.

Dalam sebuah desain memang  sering terjadi sesuatu yang sifatnya  dinamis. Meskipun ukuran dengan yang di sebut dinamis itu sendiri belum jelas, tetapi paling tidak semua yang terjadi itu bisa secara kasat mata dan jiwa di rasakan sebagai sebuah proses pembelajaran enarik tidak saja di rasakan oleh bathin atau jiwa kita, tetapi menarik yang bisa di rasakan oleh mata.  Itulah yang saat ini terjadi dalam duni desain di Indonesia, ada  banyak hal yang bisa kita sharingkan dari mulai desain 2D, 3D, AI, hingga apa yang di sebut Optical Illusion pada   interior sebuah imagination yang menarik.

Sebenarnya menariknya bermain dengan kreativitas adalah tidak ada batasan. Justru yang ada kreativitas lebih bisa menggembangkan potensi yang ada dari bisnisnya agar bisa  lebih berkembang. Jika kondisi ini terus di kembangkan  maka yang akan  terjadi adalah perkembangan desain di Indonesia khususnya, akan  bisa terus berkembang.

Jika  2D, 3D atau AI biasanya banyak di pakai untuk meningkatkan performance bisnis arsitek. Beda lainnya dengan optical illusion, karena biasanya pengembangan bidang ilmu  ini banyak di gunakan untuk industri arsitektur dan interior desain. Jika arsitek medianya adalah cukup luas seperti perancangan konsep desain hingga penjelasan detail mengenai data. Justru optical illusion      

Memang khusus untuk 2D, 3D hingga AI, banyaknya di gunakan untuk bidang arsitektur. Beda dengan option illusion yang biasanya di gunakan untuk desain interior. Kenapa,  karena sejatinya option illusion itu hampir sama dengan teknik finishing cat.  Dimana konsep teknik pengecatan yang unik dan menarik  itulah yang pada akhirnya orang mengenal dengan nama  option illusion pada desain.

Secara konsep desain memang hasil yang di dapat masih  dalam bentuk kotak-kotak, Belum  banyak bentuk lain yang bisa di kembangkan, tetapi pasti kedepan akan lebih berkembang dengan seiring jalannya perkembangan teknologi dalam bidang desain interior.

Kalau kita bahas tentang optical illusion, sebenarnya penjabaran dari intinya adalah Optical illusion atau ilusi optis adalah pengalaman untuk menafsirkan suatu objek yang dilihat namun ternyata objek yang dipersepsikan hadir oleh mata berbeda dengan objek yang sesungguhnya dihadirkan. Yang mana secara keilmuan,  Ilusi optis dibagi menjadi dua kategori, yaitu ilusi fisiologis dan ilusi kognitif.

Penjelasan dari ilusi ini adalah untuk Ilusi fisiologis adalah gambar yang terlihat yang terjadi setelah melihat cahaya yang sangat terang atau melihat gambar tertentu dalam waktu lama. Sedangkan untuk  Ilusi kognitif adalah ilusi yang diasumsikan terjadi karena anggapan pikiran terhadap sesuatu.

Sementara kalau kita ingin lebih detail terkait penjelasan dari optical illusion, maka kita bisa menjelaskan lebih detailnya adalah terbagi menjadi beberapa  ilusi seperti : ilusi ambigu, ilusi distorsi, ilusi paradoks, dan ilusi fiksional. Dimana penjelasan dari Ilusi ambigu: gambar atau objek ditafsirkan secara berlainan. (Lebih dari satu tafsiran). Untuk Ilusi distorsi: terdapat distorsi ukuran, panjang, atau sifat lurus lengkung. Dan yang lainnya adalah untuk Ilusi paradoks: disebabkan objek yang paradoksikal atau tidak mungkin. Dan  yang terakhir kita bisa jelaskan  untuk Ilusi fiksional: persepsi terhadap objek yang sama sekali berbeda bagi seseorang,

Itulah ilmu, semakin lama di pelajari akan semakin memberikan banyak hal positif. Itu juga yang terjadi pada optical illusion, untuk ilusi optis saat ini selain bisa di disajikan dalam bentuk 2D maupun gif    Tetapi seperti juga dengan ilmu yang lainnya, maka ilusi optis bisa juga ternyata  dihadirkan dalam suatu karya arsitektur.

Dimana inti dari penjelasan optical illusion dalam bidang arsitektur agak berbeda dengan yang di terapkan dalam bidang desain interior. Karena untuk bidang arsitektur maka penjelasannya adalah dari berbagai bentuk dan konsep bangunan. Pada akhirnya kita kita melihat bahwa penerapan arsitektur sebagai objek ilusi optis tidak hanya dari fasadnya saja. Tetapi setelah di lihat,  maka optical illusion juga dibantu oleh penggunaan material yang ditonjolkan dari masing-masing fasad bangunan. Contohnya yaitu material kaca. Kaca sering digunakan dalam suatu arsitektur, tapi penerapan kaca sebagai fasad luar suatu highrise membuat cerita sendiri akan terbacanya lingkungan yang direfleksikan kaca tersebut.

Itulah tadi perspektif dari apa yang saat ini biasa di sebut dengan istilah Optical Illusion.  Dimana terdapat setidaknya dua kata Ilusi yaitu Fisiologis dan Kognitif.  Untuk penjelasannya sendiri : Ilusi fisiologis : Ilusi fisiologis, seperti yang terjadi pada afterimages atau kesan gambar yang terjadi setelah melihat cahaya yang sangat terang atau melihat pola gambar tertentu dalam waktu lama. Ini diduga merupakan efek yang terjadi pada mata atau otak setelah mendapat rangsangan tertentu secara berlebihan.  Beda dengan penjelasan yang berawal dari ilusi kognitif bahwa Ilusi kognitif diasumsikan terjadi karena anggapan pikiran terhadap sesuatu di luar. Pada umumnya ilusi kognitif dibagi menjadi ilusi ambigu, ilusi distorsi, ilusi paradoks dan ilusi fiksional.  

Untuk memudahkan penjelasan dari apa itu optical illusion, maka  kami akan coba jelaskan  bentuknya : Pada ilusi ambigu, gambar atau objek bisa ditafsirkan secara berlainan. Contohnya adalah: kubus necker vas .  Pada ilusi distorsi, terdapat distorsi ukuran, panjang atau sifat kurva (lurus lengkung). Contohnya adalah: ilusi dinding kafe Ilusi paradoks disebabkan karena objek yang paradoksikal atau tidak mungkin, misalnya pada segitiga penroseatau ‘tarubinngga yang mustahil’, seperti misalnya terlihat pada karya seni grafis M C Escher, berjudul “Naik dan Turun” serta “Air Terjun”. Dan Ilusi fiksional didefinisikan sebagai persepsi terhadap objek yang sama sekali berbeda bagi seseorang tetapi bukan bagi orang lain, seperti disebabkan karena schizoprenia atau halusinogen. Ini lebih tepatnya disebut dengan halusinasi.

Comments are closed.