Panduan Desain Dapur Yang Nyaman

Desain dapur yang nyaman memang impian banyak orang. Apalagi pada masa pandemi saat ini yang membuat banyak aktivitas kita lakukan di rumah. Meskipun kita bisa membeli makanan melalui online, namin sesekali kita juga memerlukan kegiatan memasak. Baik memasak dari awal maupun sebatas menghangatkan makanan. Oleh karena itu dapur yang nyaman akan membuat betah beraktivitas di dapur. Bagaimana cara membuat dapur yang nyaman?

Terkait dengan penyusunan ruangan di dapur, banyak orang berpikir tentang ketersediaan ruangan serta luas yang diperlukan. Maklum, saat ini ruangan makin terbatas untuk rumah di perkotaan. Tetapi, luasan yang terbatas sesungguhnya bukan halangan. Kita tetap bisa menyesuaikan berdasarkan atas ruangan yang ada.

Misalnya dengan rumah luas 150 an meter persegi, akan susah membuat dapur yang besar. Terlebih lagi dengan membuat dapur kering dan dapur basah. Lalu bagaimana solusinya? Solusinya adalah dengan membuat satu dapur yang dapat menghubungkan dengan ruang makan ataupun area belakang rumah. Cara lain jika Anda mempunyai area dapur yang terbatas adalah dengan menghindari banyak tembok yang masif. Dengan begitu ruang dapur akan terasa lebih lega dan lebih luas.

Selain itu, saat proses desain dapur sebaiknya mencermati aktivitas memasak keluarga. Jika keluarga Anda gemar memasak, terlebih dengan banyak bumbu yang lumayan rumit, maka Anda akan membutuhkan ruangan yang lumayan luas. Anda akan membutuhkan rak dengan ukuran lebih besar untuk kegiatan memasak.

Pergerakan orang

Berapa luas dapur Anda, Anda wajib memikirkan arus pergerakan orang (traffic flow). Pada area dapur terjadi bermacam pergerakan orang. Pergerakan itu antara lain gerakan tempat kerja memasak, entah itu area kompor, bak pencucian, ataupun juga meja peracikan. Tidak hanya itu, terdapat pula gerakan dapur ke ruang lain, misalnya meja makan.

Tata ruang dapur harus mencermati pergerakan orang pada area dapur. Dan menghindari gerakan tadi saling berbenturan. Pembagian pergerakan di dapur banyak dikenal dengan nama work triangle ataupun“ segitiga kerja”. Pembagian ini menjelaskan dengan 3 kegiatan utama di dapur yang berbeda namun saling berhubungan satu dengan yang lain.

Desain dapur

Berikut adalah proses work triangle :

  1. Yang awal merupakan zona penyimpanan makanan ( kulkas).
  2. Disusul setelah itu zona meracik serta cuci bahan (pada bak pencuci ataupun diucap kitchen sink).
  3. Yang ketiga merupakan zona aktivitas memasak dengan penempatan perabot semacam kompor, tabung gas, serta pengisap asap (cooker hood).

Ketiga aktivitas ataupun zona aktivitas membentuk proses“ ban berjalan” ataupun segitiga. Dengan begitu, proses kerja bisa berlangsung berkesinambungan. Orang yang bekerja di dapur akan dimudahkan. Dengan tidak membuang tenaga karena mondar- mandir ke sana- sini.

Sirkulasi Udara

Sirkulasi udara adalah hal yang harus Anda perhatikan. Masakan Indonesia cenderung berbau menusuk, karena banyak yang ditumis ataupun disajikan dalam kondisi panas.

Apabila perputaran hawa tidak memadai, maka ruangan dapur akan pengap oleh bau bermacam bumbu. Ini akan dapat mengundang binatang kecil untuk tinggal. Aktivitas memasak juga jadi kurang mengasyikkan. Karena itu dapur juga membutuhkan bukaan berbentuk jendela, lubang angin (terawang), ataupun akses ke udara luar.

Pencahayaan

Desain dapur

Pada dapur, pencahayaan juga dibutuhkan. Karena kegiatan memasak memerlukan ketelitian serta kehati- hatian. Misalnya saat membaca resep masakan, meracik dengan menggunakan pisau tajam, ataupun kegiatan memasak yang memakai api. Pencahayaan dapat kita sediakan dengan secara buatan ataupun natural berbentuk bukaan jendela serta langit- langit kaca.

Demikianlah Panduan Desain Dapur Yang Nyaman, Jika Anda membutuhkan bantuan professional dalam mewujudkan dapur impian Anda, Konsultasikan saja di Bildeco.com. Detail informasi lebih lanjut hubungi : 0811-8689-900

Comments are closed.