Teknologi memang bisa membuat sesuatu jadi lebih menarik. Seperti misalnya dari konsep perpaduan konsep dan aplikasi produk. Hal itu akan membuat sesuatu konsep menjadi lebih baik, seperti optical illusion pada interior, cara mudah melakukan sebuah fatamorgana mata secara langsung.
Selama ini memang creativitas di bidang produk cukup pesat perkembangannya. Kesemuanya terjadi karena memang ada sebuah program atau teknologi yang bisa membackup keilmuwan tersebut sehingga bisa jadi lebih baik. Dimana salah satu teknologi yang di awal cukup bagus adalah dalam bidang arsitektur.
Dari mulai program atau teknologi 2D, 3D hingga perkembangan terkini adalah mengenai AI. Kesemua hal itu akan bisa menjadi satu perkembangan yang menarik dari industri desain. Sehingga ketiga desain arsitektur sudah begitu majunya, maka kini sedang ramai apa yang sebut optical illusion, sebuah teknologi yang akan mendukung perkembangan bisnis di sektor industri interior desain yang ada di bisnis propert.
Sebenarnya menariknya bermain dengan teknologi adalah kesemuanya itu bisa dirasakan bathin dan mata, sehingga jelas kondisi itu akan membawa hal positif bagi sebuah desain. Jika kondisi ini terus di kembangkan maka yang akan terjadi adalah perkembangan desain di Indonesia khususnya, akan bisa terus berkembang.
Jika sebelum berkembangnya optical illusion, khusus untuk 2D, 3D hingga AI, banyaknya di gunakan untuk bidang arsitektur. Beda dengan option illusion yang biasanya di gunakan untuk desain interior. Kenapa, karena sejatinya option illusion itu hampir sama dengan teknik finishing cat. Dimana konsep teknik pengecatan yang unik dan menarik itulah yang pada akhirnya orang mengenal dengan nama option illusion pada desain.
Kini optical illusion mulai ramai di perdebatkan dan di carikan solusi terbaik bagaimana mengoptimalkan dan melakukan sistem desain memang hasil yang di dapat masih dalam bentuk kotak-kotak, Belum banyak bentuk lain yang bisa di kembangkan, tetapi pasti kedepan akan lebih berkembang dengan seiring jalannya perkembangan teknologi dalam bidang desain interior.
Jika kita lihat optical illusion itu sebuah ilmu yang penting maka komunikasi dan konstruksi dari sebuah konsep desainlah gunanya. Kalau kita bahas tentang optical illusion, sebenarnya penjabaran dari intinya adalah Optical illusion atau ilusi optis adalah pengalaman untuk menafsirkan suatu objek yang dilihat namun ternyata objek yang dipersepsikan hadir oleh mata berbeda dengan objek yang sesungguhnya dihadirkan. Yang mana secara keilmuan, Ilusi optis dibagi menjadi dua kategori, yaitu ilusi fisiologis dan ilusi kognitif.
Itulah yang membuat saat ini penggunaan atau teknologi menjadi bagus untuk di jalankan. Hingga pada akhirnya kita akan berusaha untuk menjelaskan apa yang terjadi dengan penggunaan Ilusi fisiologis adalah gambar yang terlihat yang terjadi setelah melihat cahaya yang sangat terang atau melihat gambar tertentu dalam waktu lama. Sedangkan untuk Ilusi kognitif adalah ilusi yang diasumsikan terjadi karena anggapan pikiran terhadap sesuatu.
Sementara kalau kita ingin lebih detail terkait penjelasan dari optical illusion, maka kita bisa menjelaskan lebih detailnya adalah terbagi menjadi beberapa ilusi seperti : ilusi ambigu, ilusi distorsi, ilusi paradoks, dan ilusi fiksional. Dimana penjelasan dari Ilusi ambigu: gambar atau objek ditafsirkan secara berlainan. (Lebih dari satu tafsiran). Untuk Ilusi distorsi: terdapat distorsi ukuran, panjang, atau sifat lurus lengkung. Dan yang lainnya adalah untuk Ilusi paradoks: disebabkan objek yang paradoksikal atau tidak mungkin. Dan yang terakhir kita bisa jelaskan untuk Ilusi fiksional: persepsi terhadap objek yang sama sekali berbeda bagi seseorang,
Begitulah apa yang di bilang sebuah bisnis. Sesuatu yang biasanya akan selalu perkembang. Semakin kehandalan semakin lama di pelajari akan semakin memberikan banyak hal positif. Itu juga yang terjadi pada optical illusion, untuk ilusi optis saat ini selain bisa di disajikan dalam bentuk 2D maupun gif Tetapi seperti juga dengan ilmu yang lainnya, maka ilusi optis bisa juga ternyata dihadirkan dalam suatu karya arsitektur.
Dimana inti dari penjelasan optical illusion dalam bidang arsitektur agak berbeda dengan yang di terapkan dalam bidang desain interior. Karena untuk bidang arsitektur maka penjelasannya adalah dari berbagai bentuk dan konsep bangunan. Pada akhirnya kita kita melihat bahwa penerapan arsitektur sebagai objek ilusi optis tidak hanya dari fasadnya saja. Tetapi setelah di lihat, maka optical illusion juga dibantu oleh penggunaan material yang ditonjolkan dari masing-masing fasad bangunan. Contohnya yaitu material kaca. Kaca sering digunakan dalam suatu arsitektur, tapi penerapan kaca sebagai fasad luar suatu highrise membuat cerita sendiri akan terbacanya lingkungan yang direfleksikan kaca tersebut.
Jika optical illusion kedepan akan menjadi sesuatu yang unik, maka pemilik rumah akan mencoba mengakomudir sebuah perspektif dari apa yang saat ini biasa di sebut dengan istilah Optical Illusion. Dimana terdapat setidaknya dua kata Ilusi yaitu Fisiologis dan Kognitif. Untuk penjelasannya sendiri : Ilusi fisiologis : Ilusi fisiologis, seperti yang terjadi pada afterimages atau kesan gambar yang terjadi setelah melihat cahaya yang sangat terang atau melihat pola gambar tertentu dalam waktu lama. Ini diduga merupakan efek yang terjadi pada mata atau otak setelah mendapat rangsangan tertentu secara berlebihan. Beda dengan penjelasan yang berawal dari ilusi kognitif bahwa Ilusi kognitif diasumsikan terjadi karena anggapan pikiran terhadap sesuatu di luar. Pada umumnya ilusi kognitif dibagi menjadi ilusi ambigu, ilusi distorsi, ilusi paradoks dan ilusi fiksional.
Untuk memudahkan penjelasan dari apa itu optical illusion, maka kami akan coba jelaskan bentuknya : Pada ilusi ambigu, gambar atau objek bisa ditafsirkan secara berlainan. Contohnya adalah: kubus Necker dan vas Rubin . Pada ilusi distorsi, terdapat distorsi ukuran, panjang atau sifat kurva (lurus lengkung). Contohnya adalah: ilusi dinding kafe dan ilusi Mueller – Lyer Ilusi paradoks disebabkan karena objek yang paradoksikal atau tidak mungkin, misalnya pada segitiga ahil’, seperti misalnya terlihat pada karya seni grafis M C Escher, berjudul “Naik dan Turun” serta “Air Terjun”. Dan Ilusi fiksional didefinisikan sebagai persepsi terhadap objek yang sama sekali berbeda bagi seseorang tetapi bukan bagi orang lain, seperti disebabkan karena schizoprenia atau halusinogen. Ini lebih tepatnya disebut dengan halusinasi.
Comments are closed.